Kamis, 29 Agustus 2013

Curhat Maba 2, 29 Agustus 2013

Oke, makasih buat yang sebelumnya udah baca cerita perkenalan gue sebagai maba.

Ini rangkaian curhatan berikutnya. Yahh, memang sih, saking menyenangkannya jadi maba, gue jadi banyak curhat :D

Cerita kali ini ketika di kampus jam istirahat. Jadi, sebagai anak kostan yang jarang masak sendiri, makan di kantin luar dekat kampus itu memang jadi solusi tersendiri. Setelah istirahat, kami naik angkutan yang membawa turun ke gerbang luar. Sebagai maba yang berasal dari jurusan yang biasanya difavoriti oleh cowok, kami sebagai wanita yang sedikit ini selalu berusaha bersama kemana- mana. *ga selalu juga sih tapi  :v*

Nah jadi, karena space dalam angkutan yang kurang mencukupi, sebagian dari kami naik duluan *termasuk aku*. Di dekat gerbang, kami menunggu anggota yang lain buat makan bareng. Tapi setelah beberapa menit, setelah perut bikin festival band, kami ambil deh keputusan buat makan duluan.  :3

Nahh, yang pengen gue certain itu bukan tentang makannya, tapi perjalanan setelah makannya. Rencananya kan gini, jam 1 teng kami mau ngumpul dulu sesama anggota jurusan, namun, karena waktu masih menunjukkan pukul 12, kami berencana sholat dulu. Dimana? Nahhh, aku yang punya rasa kepo berlebihan ini, mengajak sholat di mesjid FISIP. Katanya senior aku, mesjid FISIP ini keren. Beliau sering bela2in datang dari puncak kampus (letak fakultas beliau agak paling atas  :D) menuju mesjid FISIP ini yang paling bawah. Makanya gue kepo banget sama mesjid itu.

Tapiii, sebagai maba dari fakultas lain, teman2 yang aku ajak kesana jadi canggung bgt, merasa ga yakin boleh masuk Fakultas lain. Yahh, gue udah coba meyakinkan bahwa gak akan terjadi apa2, soalnya ini kampus kita juga kan, tapi apa boleh buat, kami yang masih bermental maba ini surut meniatkan sholat disana *padahal udah di depan halaman mesjid*, niatnya ke fakultas sendiri aja.

Yak, sudahlah, aku juga tak berani kalo sendirian. Kami melanjutkan perjalanan.

Oya, letak Fisip dan Fakultas kami itu sangat bersebrangan, kalo mau jalan kaki, harus muter dulu sebalik kampus. Sebenarnya sih, kalau balik lagi perjalanan agak lebih dekat daripada lanjut, tapi kami sudah dididik untuk tidak gampang menyerah, pilihannya ya tetap lanjut, sampai mendapatkan angkutan yang lewat.

Namun, apakah yang terjadi? Mungkin ini hukuman karena menunda sholat. Setiap  angkutan lewat yang siap kami berhentikan selalu penuh, kami tak dapat space. Tapi ketika kami pasrah ingin berjalan saja, angkutan yang lewat itu banyak yang kosong, tapi tak sempat kami berentikan. Tragis memang -___-

Suasana yang sama selalu terjadi sampai ke gedung S2 Fikom. Yang kami tau, yang kami pernah liat, gedung ini bersebrangan lapangan bola dengan gedung yang kami tuju. Sudahlah, daripada harus memutar keatas, kami berpikir untuk menyebrangi lewat gedung ini. Tujuannya agar hemat waktu dan tenaga.

Ketika sampai di lapangan dalam gedung ini, kami menemukan suatu pemandangan yang bagus. Kembali aku ceritakan, kami masih maba, agak “sesuatu” terhadap hal yang baru. Haha. Keletihan berjalan sejauh berkilo-kilo meter ini *wkwk, lebay sikit :D* terobati dengan melihat hal bagus seperti ini, luamyanlah ya, buat nambah2 memori hape :v







Terakhir, kami yang harusnya melewati jalan yang seharusnya ini , malah menyebrangi lapangan merah depan gedung. Berdebu-debu sikit abis lewat sana. Wkwk, apa boleh buat, para angkutan tak lewat gedung fikom ini. :D

Oke, begitulah ceritanya kemarin, berjalan mutar buat ke gedung jurusan. 
Semoga ada kejadian menarik lainnya sebagai maba :D 

Curhat Maba 1


Hai, perkenalkan, aku maba. 

Ada yang tau apa itu maba? Buat kalian yang belum tau apa itu maba, gua kasih tau dulu nih. Maba itu singkatan dari mahasiswa baru. Tulisannya kenapa maba? Kenapa engga MABA? Atau MaBa? Atau M4b4? Hm, kayaknya yang terakhir  ga perlu dijawab deh, cukup orang alay saja yang menuliskan demikian. Tapi tulisan yang lain pun juga ga perlu dijawab, kalian yang sekolah pasti sudah pernah belajar EYD kan? Jawabannya bisa ditemukan disana. Eh, kok melenceng gini sih pembicaraannya -___-

Baik, kembali ke rencana awal. Gini, gua mau curhat sedikit nih sebagai maba. Ternyata menjadi maba itu ada sedih dan senangnya juga. Tergantung apa yang terjadi *yaiyalah*. Semenjak menjadi maba, banyak banget hal membuat gua terpesona, terkejut, syok, bahagia, dan lain-lain. Suasana kosan, suasana daerah, suasana kampus mampu menghadirkan berbagai perasaan gua sebagai maba.

Sebagai maba, maba yang baru datang dari daerah lain *maksudnya anak rantau*, rasa kepo yang tinggi itu bisa muncul dengan cepat. Dua hari setelah pindah ke daerah baru  ini, membuat gua langsung menggerayangi kampus baru ini. Bersama seorang teman yang juga datang lebih awal kesini, Jeswita Erina, kami main2 dulu sambil menunggu waktu ospek datang :3. Tentunya dimodali sepeda rental dekat kosan, bukan jalan kaki. *maklum bukk, ini Universitas, bukan sekolahan, capekk kalo jalan kakiii*.


Tapi mau naik sepeda pun juga capek, soalnya kampusnya itu kemana-mana harus mendaki. Sukses deh, sepeda2an waktu itu  bikin sakit pinggang selama satu minggu -___-

Ini foto gue dan ijes lagi istirahat di tengah petualangan pertama, pada sakik pinggang dan kehausan :v