Oke, makasih buat yang sebelumnya udah baca cerita
perkenalan gue sebagai maba.
Ini rangkaian curhatan berikutnya. Yahh, memang sih, saking
menyenangkannya jadi maba, gue jadi banyak curhat :D
Cerita kali ini ketika di kampus jam istirahat. Jadi,
sebagai anak kostan yang jarang masak sendiri, makan di kantin luar dekat
kampus itu memang jadi solusi tersendiri. Setelah istirahat, kami naik angkutan
yang membawa turun ke gerbang luar. Sebagai maba yang berasal dari jurusan yang
biasanya difavoriti oleh cowok, kami sebagai wanita yang sedikit ini selalu
berusaha bersama kemana- mana. *ga selalu juga sih tapi :v*
Nah jadi, karena space
dalam angkutan yang kurang mencukupi, sebagian dari kami naik duluan *termasuk
aku*. Di dekat gerbang, kami menunggu anggota yang lain buat makan bareng. Tapi
setelah beberapa menit, setelah perut bikin festival band, kami ambil deh keputusan
buat makan duluan. :3
Nahh, yang pengen gue certain itu bukan tentang makannya,
tapi perjalanan setelah makannya. Rencananya kan gini, jam 1 teng kami mau
ngumpul dulu sesama anggota jurusan, namun, karena waktu masih menunjukkan
pukul 12, kami berencana sholat dulu. Dimana? Nahhh, aku yang punya rasa kepo
berlebihan ini, mengajak sholat di mesjid FISIP. Katanya senior aku, mesjid
FISIP ini keren. Beliau sering bela2in datang dari puncak kampus (letak
fakultas beliau agak paling atas :D)
menuju mesjid FISIP ini yang paling bawah. Makanya gue kepo banget sama mesjid
itu.
Tapiii, sebagai maba dari fakultas lain, teman2 yang aku
ajak kesana jadi canggung bgt, merasa ga yakin boleh masuk Fakultas lain. Yahh,
gue udah coba meyakinkan bahwa gak akan terjadi apa2, soalnya ini kampus kita
juga kan, tapi apa boleh buat, kami yang masih bermental maba ini surut
meniatkan sholat disana *padahal udah di depan halaman mesjid*, niatnya ke
fakultas sendiri aja.
Yak, sudahlah, aku juga tak berani kalo sendirian. Kami melanjutkan
perjalanan.
Oya, letak Fisip dan Fakultas kami itu sangat bersebrangan,
kalo mau jalan kaki, harus muter dulu sebalik kampus. Sebenarnya sih, kalau
balik lagi perjalanan agak lebih dekat daripada lanjut, tapi kami sudah dididik
untuk tidak gampang menyerah, pilihannya ya tetap lanjut, sampai mendapatkan
angkutan yang lewat.
Namun, apakah yang terjadi? Mungkin ini hukuman karena
menunda sholat. Setiap angkutan lewat
yang siap kami berhentikan selalu penuh, kami tak dapat space. Tapi ketika kami pasrah ingin berjalan saja, angkutan yang
lewat itu banyak yang kosong, tapi tak sempat kami berentikan. Tragis memang
-___-
Suasana yang sama selalu terjadi sampai ke gedung S2 Fikom. Yang
kami tau, yang kami pernah liat, gedung ini bersebrangan lapangan bola dengan
gedung yang kami tuju. Sudahlah, daripada harus memutar keatas, kami berpikir
untuk menyebrangi lewat gedung ini. Tujuannya agar hemat waktu dan tenaga.
Ketika sampai di lapangan dalam gedung ini, kami menemukan
suatu pemandangan yang bagus. Kembali aku ceritakan, kami masih maba, agak “sesuatu”
terhadap hal yang baru. Haha. Keletihan berjalan sejauh berkilo-kilo meter ini
*wkwk, lebay sikit :D* terobati dengan melihat hal bagus seperti ini,
luamyanlah ya, buat nambah2 memori hape :v
Terakhir, kami yang harusnya melewati jalan yang seharusnya
ini , malah menyebrangi lapangan merah depan gedung. Berdebu-debu sikit abis
lewat sana. Wkwk, apa boleh buat, para angkutan tak lewat gedung fikom ini. :D
Oke, begitulah ceritanya kemarin, berjalan mutar buat ke gedung jurusan.
Semoga ada kejadian menarik lainnya sebagai maba :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar