Sekali tuang sekali cerita.
Haii, maapin nih udah lama ga
nulis disini, karena akhir-akhir ini aku sibuk menulis di tempat lain (baca : menulis
tugas-tugas kuliah yang seperti kasih ibu : tak terhingga sepanjang masa). Dan
kini akhirnya pada kesempatan kali ini aku sempatkan menulis juga, sekalian
untuk catatan buat aku sendiri. hehehe
Nah btw, hari ini aku mau
nge-share beberapa pengalaman kuliah di Jatinangor. Dan khusus untuk kali ini
aku mau share beberapa cara untuk mengakses Jatinangor dari bandara Soekarno-Hatta
(CGK) dan Bandara Husein Sastranegara
Bandung (BDO). Tapi sebelumnya sekalian aku mau share dulu pilihan penerbangan
yang bisa kamu pilih khusus buat kamu yang tinggal di Sumatra Barat. Kebetulan kemarin
sebelum aku mencapai Jatinangor, aku dilanda kegalauan karena harus balik
sebelum H+2minggu lebaran selesai. Maklum, jika masih dalam waktu arus mudik,
harga tiket biasanya melambung tinggi. Kaya hati aku kalo ketemu kamu, tapi
ternyata kamu sama yang lain, melambung tinggi dan kemudian jatuh. Sakit banget.
Eh. Bukan deng, tiket mahal biasanya karena banyak peminatnya, jadi cuma yang
beneran niat atau beruang lebih yang bisa pesen tiket saat arus mudik. :’D
Pilihan rute penerbangan
yang dapat kamu lakukan dari Sumatra Barat ke Jatinangor:
Untuk aku yang berasal dari
daerah Sumatra Barat ini, ada beberapa pilihan transportasi yang dapat
mengantarkanku dari rumah ke Jatinangor. Bisa dengan cara naik transportasi
darat, laut, ataupun udara. Tapi untuk lewat darat ataupun laut aku sendiri
belum pernah melakukannya sih ._. Kalau lewat udara, ada beberapa pilihan rute
yang dapat kamu lakukan :
Pertama, Padang –
Bandung. Ini paling recommended, soalnya dari tempat asal ga perlu jauh ke
bandaranya, tempat tujuan pun juga ga jauh. Jadi lebih lebih hemat secara
waktu. Kalau hemat uang mah tergantung wkwk :v
Kedua, Padang – Jakarta. Yang ini agak recommended. Kenapa agak? Soalnya kota tujuannya Jakarta,
yang berarti kamu masih perlu menempuh ratusan kilometer lagi untuk mencapai
Jatinangor. Kalau ke Padang, kamu mungkin bisa dianter oleh orang tua atau
saudaramu ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM) atau mungkin kalau kamu
tidak berdomisili berposisi di Padang (seperti aku nan orang Payakumbuh ini),
kamu bisa menggunakan jasa travel di kotamu untuk minta dianter ke BIM. Setelah
sampai di Jakarta (Soetta), kamu bisa naik beberapa pilihan kendaraan yang
nanti aku jelasin di bawah :3
Ketiga, Pekanbaru – Bandung. Walau Payakumbuh adalah bagian dari Sumatra
Barat, namun tidak sedikit juga pengalaman dari teman-teman aku yang juga
kuliah di Bandung, Jakarta, Semarang, dan bagian dari Pulau Jawa lainnya
memilih memulai rutenya dari Pekanbaru. Dan biasanya harga tiket dari pekanbaru
ke Bandung atau Jakarta memang relatif lebih murah dibandingkan dari Padang.
Tapi walaupun lebih murah dari segi harga, dari waktu dan jarak tempuh untuk
mencapai Pekanbaru biasanya agak lebih lama dibanding ke Padang, sekitar +- 5
jam dari Payakumbuh. Cukup melelahkan jika kamu tidak menambah niat perjalanan
ke Pekanbaru sebagai “sekalian jalan-jalan”. Dari Payakumbuh sendiri, kamu bisa
naik travel kalau ingin ke Pekanbaru (PKU), biasanya travel dari Payakumbuh-
Pekanbaru mulai dari jam 10.00 sampai jam 20.00. Kalau misalnya kamu naik
travel jam 10 pagi, kamu bakal nyampe di PKU sekitar pukul 3 sore, dan
sebaiknya pesawat yang kamu tumpangi barangkat pukul 5 sore agar sempat chek-in
dulu tepat waktu. Kalau tujuan penerbangan kamu ke Bandung (BDO) sih ga masalah,
soalnya nyampe di Bandung sekitar pukul 7 malam. Jadi kalau mau langsung ke
Jatinangor juga tidak terlalu kemaleman. Hehehe
Keempat, Pekanbaru – Jakarta. Nah kalau memilih rute ini biasanya kamu akan
mendapat harga tiket pesawat yang jauh lebih murah dibanding tiga pilihan
sebelumnya. Namun kalau untuk ke Jatinangor biasanya masalahnya agak
complicated. Kamu harus menyesuaikan keberangkatan travel dari rumah kamu ke
PKU, memilih jam penerbangan pesawat agar tidak kemaleman, dan naik travel dari
Soetta. Semuanya harus kamu atur sedemikian rupa. J Contohnya nih, kalau kamu
memilih travel yang sama dengan ke PKU dengan yang di atas tadi, kamu akan
nyampe di soetta sekitar pukul 7 malam. Kalau langsung naik travel yang
mengantarkan ke Jatinangor sih lumayan tidak perlu repot lagi, tapi agak
kemaleman nyampenya, dan sebaiknya kamu ajak teman atau saudaramu untuk
bareng-bareng kalau ingin memilih rute ini J
J J
Nah, ini dia yang ditunggu tunggu,
tidak hanya oleh teman-teman dari Sumatra Barat, tapi juga dari semua yang mau
ke Jatinangor dari Bandara Soetta atau Bandara Husein. Okeh baiklah, tanpa
memperpanjang mukadimah lagi, langsung aja, check this out! :D
***
Cara dari Bandara
Soekarno Hatta (CGK) ke Jatinangor :
I. Naik Travel door
to door.
Dengan cara ini, kamu bisa langsung dianter ke
Jatinangor oleh travelnya. Dan door to
door alias langsung dianter ke alamat masing-masing. Lebih ga repot
naik dan turun kendaraan ini itu buat ke Jatinangor. Tapi biasanya kalau isi
dari travel yang kamu naiki lebih banyak orang yang dianter ke Bandung, artinya
kamu harus sabar dulu nungguin semuanya dianter satu-satu sebelum giliranmu
dianter ke Jatinangor. Nah untuk tips nih, kalo kamu mau langsung dianterin ke
Jatinangor mah janjian aja sama temen temen kamu yang lain (sekitar 4-6 orang)
yang juga sama sama mau ke Jatinangor dari Soetta, jadi ga perlu lama-lama
nungguin dianter sana-sani dulu deeh :D
Berikut beberapa travel yang pernah aku tumpangi dari
Bandara Soetta ke Jatinangor :
1. Travel Prima Holiday (0821 1701 8252), 195K ke
Jatinangor.
2. Stars Travel (Pa Ano : 0813 2010 8706), 175K ke
Jatinangor .
3. Kurnia Travel (0813 2131 4229), 175K ke
Jatinangor.
Fyi, harga tiket yang aku tulis
diatas aku tanya buat tanggal 31 Juli 2015. Kalau misalnya nanti-nanti ada
kenaikan atau penurunan harga BBM, tinggal kira-kirain lagi aja harganya yaa :D
II. Naik kendaraan yang sambung-menyambung.
Maksudnya sambung menyambung ini, kita perlu naik beberapa kali kendaraan
buat mencapai Jatinangor. Berikut beberapa pilihan yang bisa aku rekomendasikan
:
1.
Naik Cipaganti/Cititrans ke Dipatiukur + Tavel Geulis
Untuk pemesanan tiket Cipaganti/Cititrans
temen-temen bisa langsung pesen di loketnya. Loketnya ada di depan pintu keluar
kedatangan pesawat. Harganya 145K (Cipaganti) dan 135K (Cititrans) ke Bandung,
tinggal kamu pesen aja deh Travelnya ke Dipatiukur (DU). Kalau kamu naik
Cipaganti, nanti setelah sampai di DU, nyebrang dan jalan dikit, terus pesen
travel Geulis buat ke Jatinangor. Kalau kamu naik Cititrans, kamu tinggal jalan
dikit lagi ke sebelah kiri SPBU. Harga tarvel Geulis 18K ke Jatinangor. Jika
nanti kamu udah keluar dari tol cileunyi kamu bisa turun dimana aja sebelum stop
pointnya Geulis ini, yaitu di Ciseke. Recommendednya buat kamu yang tinggalnya
tidak terlalu jauh dari tepi jalan sih. Kalau kamu tinggal di asrama misalnya,
kamu butuh naik ojek dulu hehehe. Atau kalau kamu kuliah di Unpad dan tinggal
di asrama deket rektorat, kamu bisa juga naik angkutan dalam kampus buat
mencapai asrama selama masih jam kerja
:D
2. Naik Primajasa jurusan Bandung + ojek + Damri (hemat) /
Naik Primajasa jurusan Bandung + Taxi ke Jatinangor (rich)
Setelah sampai di Soetta, kamu bisa pesen Primajasa di loket yang biasanya ada di depan pintu keluar kedatangan. Pesan Primajasa jurusan Bandung, harganya 90K. Nantinya Primajasa ini akan berhenti di Batununggal. Setelah sampai di Batununggal, kamu bisa naik ojek ke pintu tol toha, kemudian naik damri/elf ke Jatinangor. :D Atau kalau kamu punya budget banyak, bisa minta anter taxi ke Jatinangor. Tapi pastinya akan lebih mahal hihihi
***
Cara dari Bandara Husein Sastranegara (BDO) ke Jatinangor :
2. Naik taxi ke Baltos + Travel Arnes ke Jatinangor
1. Naik angkot Caringin - Sadang Serang ke Baltos + Travel Arnes ke Jatinangor
Untuk kamu yang ngga bawa banyak barang ataupun kardus oleh-oleh, cara ini boleh dicoba kalau ingin lebih menghemat pengeluaran. Caranya, dari Husein jalan sedikit ke depan (belok kanan di tempat parkir) sampai ketemu angkot Caringin - Sadang Serang. Trus angkotnya kamu naikin(eh?) sampai ke Baltos (Balubur Town Square), harganya sekitar 3K. Setelah nyampe di Baltos kamu bisa pesen Arnes buat ke Nangor, harganya 20K. Stop point Arnes di nangor adalah di Jl.Jatinangor sebelum pertigaan Sayang. Sama seperti Geulis, kamu bisa berhenti dimana aja sebelum sampai di stop pointnya Arnes. :D Cukup merogoh kocek kurang dari 25K ( 2 ribu lagi buat beli ciki-ciki di jalan ), kamu sudah bisa nyampe di Jatinangor. Murah, kan? :D
Untuk kamu yang ngga bawa banyak barang ataupun kardus oleh-oleh, cara ini boleh dicoba kalau ingin lebih menghemat pengeluaran. Caranya, dari Husein jalan sedikit ke depan (belok kanan di tempat parkir) sampai ketemu angkot Caringin - Sadang Serang. Trus angkotnya kamu naikin(eh?) sampai ke Baltos (Balubur Town Square), harganya sekitar 3K. Setelah nyampe di Baltos kamu bisa pesen Arnes buat ke Nangor, harganya 20K. Stop point Arnes di nangor adalah di Jl.Jatinangor sebelum pertigaan Sayang. Sama seperti Geulis, kamu bisa berhenti dimana aja sebelum sampai di stop pointnya Arnes. :D Cukup merogoh kocek kurang dari 25K ( 2 ribu lagi buat beli ciki-ciki di jalan ), kamu sudah bisa nyampe di Jatinangor. Murah, kan? :D
Yang ini cocok buat teman-teman yang sudah lelah berjalan jauh, dan bawa barang cukup banyak buat diangkat-angkat. Caranya, setelah keluar
dari pintu kedatangan bandara Husein biasanya kamu akan menemukan banyak tawaran
taxi. Kalau saran dari teman-teman di Bandung sih katanya pilih taxi Gemah
Ripah (GR) atau BlueBird (BB), karena taxi ini selalu memakai argo dalam
mengantarkan penumpangnya ke tujuan kapanpun. Naik taxi dari Bandara Husein ke Shuttle
Arnes di Baltos ongkosnya sekitar 25K – 30K. Setelah nyampe di Baltos kamu bisa
pesen Arnes buat ke Nangor, harganya 20K. Stop point Arnes di nangor adalah di
Jl.Jatinangor sebelum pertigaan Sayang. Sama seperti Geulis, kamu bisa berhenti
dimana aja sebelum sampai di stop pointnya Arnes. :D
3. Naik taxi ke Dipatiukur + Damri ke Jatinangor.
Yang ini akan lebih hemat, karena kamu cukup merogoh kocek sekitar 7K saja untuk naik Damri ke Jatinangor. Stop point Damri di Jatinangor adalah di dekat gerbang BNI Unpad.
4.
Langsung naik taxi ke nangor, tapi biasanya agak
mahal kalo ditanggung sendirian ._.
Untuk aku dan
mungkin kamu yang tak suka repot, bisa langsung naik taxi dari Bandara Husein
ke Jatinangor. Naik taxi langsung ke Jatinangor juga pilihan yang banyak
dilakukan oleh teman-teman yang tinggal di asrama atau oleh yang tinggalnya agak
jauh dari Jalur Arnes dan Geulis. Harga taxi ke Jatinangor sekitar 100K – 200K.
Sebaiknya kalau ingin menghemat pengeluaran ajaklah teman kamu untuk bareng ke Jatinangor.
Setidaknya ongkos yang kamu tanggung bisa dibagi dua, tiga, tergantung dari
pasukan yang kamu bawa :D
5. Carter
travel yang nganterin langsung ke Jatinangor.
Mirip dengan
naik taxi sih, tapi muatannya lebih banyak.
Awal tahun 2015 lalu, aku dan 5 orang teman-teman yang mau ke Jatinangor
mencarter sebuah travel (aku lupa nama travelnya apa) seharga 216K untuk 6
orang. Masing-masing kami membayar 36K. Nah, untuk mendapatkan harga se-ekonomis
seperti itu, kamu perlu bawa seorang teman yang pintar nego buat proses tawar
menawar harga. Oiya, yang ini cuma recommended buat kamu yang datengnya
raramean (rame-rame) hohoho.
***
Tips lagi nih. Kalau kamu kreatif, kamu juga bisa mix and match angkutan-angkutan yang ada. Misalnya, setelah nyampe di Soetta, kamu naik pesawat lagi ke Bandung. Trus naik angkot ke Baltos. Trus jajan dulu di Baltos, foto-foto, narik uang di ATM. Trus naik Arnes ke Nangor. Semua tergantung niat dan budget kamu. Niatnya mau ke Nangor apa jalan-jalan :v
Oke baiklah,
sekian share pengalaman aku hari ini. Semoga bermanfaat dan membantu
teman-teman semua. :D Jangan lupa, pilihan yang kamu lakukan sesuaikan dengan
keadaan dan kebutuhan kamu masing yaa. Oiya, satu lagi, sebelum tulisan ini
ditutup, aku mau berterima kasih dulu kepada akang teteh yang telah cancel
jadwal buat bsk, setidaknya aku tidak tidur dalam keadaan tegang buat malam ini
:'D
***
Another source : https://rinaldimunir.wordpress.com/2012/07/04/pengalaman-naik-taksi-di-kota-bandung/
Source : Pengalaman pribadi, teman-teman, serta Uda dan Uni Unpad Pikumbuah yang pernah mencoba sebelumnya :3