Hai, perkenalkan, aku maba.
Ada yang
tau apa itu maba? Buat kalian yang belum tau apa itu maba, gua kasih tau dulu
nih. Maba itu singkatan dari mahasiswa baru. Tulisannya kenapa maba? Kenapa engga
MABA? Atau MaBa? Atau M4b4? Hm, kayaknya yang terakhir ga perlu dijawab deh, cukup orang alay saja
yang menuliskan demikian. Tapi tulisan yang lain pun juga ga perlu dijawab,
kalian yang sekolah pasti sudah pernah belajar EYD kan? Jawabannya bisa
ditemukan disana. Eh, kok melenceng gini sih pembicaraannya -___-
Baik, kembali ke rencana awal. Gini,
gua mau curhat sedikit nih sebagai maba. Ternyata menjadi maba itu ada sedih
dan senangnya juga. Tergantung apa yang terjadi *yaiyalah*. Semenjak menjadi
maba, banyak banget hal membuat gua terpesona, terkejut, syok, bahagia, dan
lain-lain. Suasana kosan, suasana daerah, suasana kampus mampu menghadirkan
berbagai perasaan gua sebagai maba.
Sebagai maba, maba yang baru
datang dari daerah lain *maksudnya anak rantau*, rasa kepo yang tinggi itu bisa
muncul dengan cepat. Dua hari setelah pindah ke daerah baru ini, membuat gua langsung menggerayangi
kampus baru ini. Bersama seorang teman yang juga datang lebih awal kesini, Jeswita Erina, kami main2 dulu sambil menunggu waktu ospek datang :3. Tentunya dimodali sepeda rental dekat kosan, bukan jalan kaki.
*maklum bukk, ini Universitas, bukan sekolahan, capekk kalo jalan kakiii*.
Tapi mau naik sepeda pun juga
capek, soalnya kampusnya itu kemana-mana harus mendaki. Sukses deh, sepeda2an
waktu itu bikin sakit pinggang selama
satu minggu -___-
Ini foto gue dan ijes lagi istirahat di tengah petualangan pertama, pada sakik pinggang dan kehausan :v
Tidak ada komentar:
Posting Komentar