Minggu, 22 Juli 2012

Surat untuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ^^


Payakumbuh, 20 Maret  2012
Kepada Yth.
Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
Di Tempat

Assalammualaikum, apa kabar pak? Semoga bapak selalu dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan tugas-tugas hebat untuk Indonesia.
Bapak menteri yang terhormat..
Sebenarnya saya tidak ahli dalam merangkai kata-kata di dalam surat yang ditujukan kepada seseorang, tapi saya akan mencoba semampu saya untuk bisa menulis sepucuk surat ini kepada bapak untuk menyampaikan ide-ide saya.
Bapak menteri yang terhormat..
Saya sebagai salah satu pelajar di Indonesia ini merasa kurang sependapat dengan kebijakan tentang pendidikan di indonesia saat ini. Mengapa para pelajar di Indonesia ini dituntut untuk menguasai begitu banyak mata pelajaran? Bukankah hanya bebearapa pelajaran saja yang pada kemudian hari akan terpakai pada saat kita kuliah dan memasuki dunia kerja? Kurikulum di Indonesia terlalu banyak menghafal, sehingga kurang memaksimalkan potensi siswa untuk berfikir analitis dan kritis.
Coba kita lihat seperti dinegara Amerika misalnya tentang cara belajar, pengajaran, dan juga mata pelajaran. Mereka  bisa memilih subject pelajarannya sendiri, dan gak perlu belajar semuanya. Menurut saya yah, hampir sama seperti kuliah, tapi ini sma. Lalu saya berpikir bahwa mereka memang dapat dinilai lebih profesional karena dari muda mereka telah memilih subject sesuai potensi mereka.Terpikir oleh saya, bahwa orang Indonesia walupun telah dibagi menjadi IPA, IPS, dan Bahasa mereka tetap harus mempelajari semuanya yang menurut saya tidak terlalu penting. Contohnya: saat kls XI IPA kita harus belajar sejarah  padahal kita mau jadi seorang Dokter. Coba apa hubungannya? Saya sangat setuju dengan opini teman- teman bahwa ada suatu mekanisme pendidikan Indonesia yang hanya membuang waktu dan tenaga. Saya lihat- lihat mungkin dibanding murid luar, murid Indonesia lebih pintar dan memiliki wawasan luas. Dan kalo berdasarkan tingkat stress, mungkin murid Indonesia akan memiliki tingkat stress teringgi. Gimana gak stress, harus mempelajari begitu banyak pelajaran.
Menurut pendapat saya, lebih baik di Indonesia ini para pelajar mempelajari mata pelajaran yang umum dan dasar wajib dalam setiap minggunya, setelah itu siswa akan diberi hak untuk memilih pelajaran tambahan yang sesuai dengan skill dan minatnya. Sehingga dengan ini, setiap insan di Indonesia akan termaksimalkan seluruh kemampuan yang dimilikinya.
Bapak menteri yang terhormat..
Semoga saran dan ide-ide yang telah saya goreskan pada alenia diatas dapat bapak pertimbangkan. Maka untuk itu saya juga mohon do’a dari bapak, semoga kita dapat bersama-sama membawa Indonesia ke negara yang maju dan berkualitas baik yang berlandaskan atas keimanan yang kuat. Amin.
Salam Indonesiaku.
Salam Hormat,
Tiara Rizki Maharani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar